Senin, 10 Agustus 2009

Sejarah Singkat Berdirinya Pangkalan TNI AL Tegal




A. JEPANG MENYERAH KEPADA TENTARA SEKUTU
Setelah 2 Kota di Jepang yaitu Hirosima dan Nagasaki di Bom Atom oleh tentara Sekutu, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Selanjutnya tentara Sekutu menugaskan kepada Laksamana Madya Lord Louis Mounbatten, Komandan SEAC (South East Asian Command) atau Komandan tentara Sekutu Asia Tenggara untuk membebaskan Indonesia dari Jepang serta melucuti persenjataannya.
Kemudian tentara Sekutu di Asia Tenggara membentuk AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) untuk mendaratkan tentara Sekutu di Indonesia bagian Barat, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Phillips Christison. Kemudaian AFNEI mendaratkan pasukannya sebanyak 3 Divisi, masing-masing :
a. Divisi India XXVI ke Sumatera
b. Divisi India ke XXIII ke Jawa Barat dan Jawa Tengah
c. Divisi India ke V ke Jawa Timur
Ternyata yang mendarat terlebih dahulu di Jawa adalah Divisi India XXIII yang di pimpin oleh seorang Panglima yaitu Mayor Jenderal D.C. Hawthorn. Selanjutnya Divisi India XXIII yang terdiri dari 3 Brigade dibagi-bagi tugasnya masing-masing :
a. Brigade "Bethel" dikirim ke Semarang
b. Brigade "Mc Donald" dikirim ke Bandung
c. Brigade ke-49 didaratkan ke Surabaya, sehingga di Surabaya terjadi Pertempuran 10 November atara tentara Sekutu dengan Arek-arek Suroboyo, yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Dalam pertempuran ini Jenderal Malaby tewas, namun sisa pasukan Sekutu dapat diselamatkan oleh pasukan Divisi V di bawah pimpinan Mayor Jenderal R.C. Mansergh dari kehancuran total akibat dari serangan Arek-arek Suroboyo.
Kemudian di Semarang pada tanggal 14 s.d. 19 Oktober 1945 terjadi pertempuran "5 Hari" antara pemuda-pemuda kita melawan tentara Jepang. Setelah pertempuran mereda tanggal 21 Oktober 1945, terjadi pertempuran lagi antara TKR dengan tentara Sekutu yang mendarat di Semarang. Namun karena kalah canggih persenjataannya dan kebetulan kehabisan amonisi serta perbekalan, maka pasukan BKR termasuk BKR Laut menghindar keluar Semarang. Setelah menghindar keluar Semarang, beberapa tokoh dari BKR Laut yang dulu dari pemuda Kaigi dan pemuda SPT-Semarang dibawah pimpinan Bpk. Nazir, Bpk. Agus Subekti, Bpk. Soekamto, Bpk. Wiranto, dll, berhijrahlah ke Demak dan Pati.
Di Demak inilah kemudian muncul tokoh pimpinan TKR Laut yang bernama Darwis Jamin. Beliau adalah seorang saudagar kaya yang memiliki kemampuan dalam penyempurnaan persenjataan dan perbekalan bagi anggota-anggota TKR Laut di Demak. Karena Demak dipandang kurang strategis sebagai basis pertahanan melawan tentara Sekutu/Belanda, maka oleh tokoh-tokoh TKR Laut pasukan direncanakan untuk dipindah kan ke Tegal, suatu kota dipantau Utara Jawa Tengah. Karena kota itu dipandang mempunyai masa depan luas dari segi Strategi Maritim.

B. BERDIRINYA PANGKALAN-IV TEGAL (PANGKALAN TNI AL TEGAL)
Pada waktu rombongan yang dipimpin oleh Bpk. Darwis Jamin yang dari Demak itu tiba dengan selamat di Tegal, di kota Tegal sendiri sejak akhir bulan September 1945 telah terbentuk BKR Laut sebagai realisasi Dekrit Presiden RI.
Sebagai modal pertama anggota-anggotanya adalah berasal dari SPT-Tegal sendiri dengan tokoh-tokohnya adalah Bpk. Hartono, Bpk. Mukiyat, Bpk. Suwaji, Bpk. Moh. Yunus dengan kurang lebih 40 anggota. Kemudian diperkuat dari SPT-Jakarta dengan kekuatan kuranglebih 60 anggota yang dipimpin oleh Bpk. Adam dan Bpk. Ali Sadikin. Rombongan ini atas tugas dan perintah mantan Laksamana III M. Pardi (Perintis ALRI) untuk memperkuat TKR Laut Tegal.
Berikutnya menggabungkan diri rombongan mantan Marine Belanda (KM) dan mantan KNIL yang berjiwa patriot Proklamasi '45. Diantaranya Bpk. Wakijo, Bpk. tukiran, dan Bpk. Muhamad. Selanjutnya rombongan mantan pemberontak Hutapea dengan kekuatan 1 Batalyon ringan menggabungkan diri dengan Pangkalan Armada IV Tegal. Disamping itu masih ditambah lagi pemuda pecinta Bahari dipimpin oleh Bpk. Saminu dan rombongan mantan Pelayaran Bangsa Indonesia dari Australia dipimpin oleh Bpk. Jerison.
Upacara penggabungan ini dilaksanakan di Cepiring. Pada konsolidasi pertama hanya merupakan kesatuan kecil, yang memiliki bagian-bagian Pelaut, Mesin, Navigasi, Tentara Laut atau Mariners. Tahap demi tahap ALRI Tegal menjadi besar dan tumbuh sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dengan mengalirnya para Bahariwan pada bulan September, Oktober dan awal November 1945 ke Tegal, maka pada bulan November 1945 Pangkalan IV Tegal dapat disempurnakan. Pimpinan pertama dalam konsolidasi TKR Laut di Tegal, sebelum sebutan Pangkalan IV Tegal lahir adalah Bpk. Darwis Jamin dengan pangkat Letnan Kolonel kemudian Kolonel. Selanjutnya ditunjuk sebagai Wakil Komandan Pangkalan adalah Bpk. Marzis dan Bpk. A.F. Langkay sebagai Kepala Staf. Sedangkan sebagai Markas Pangkalan TKR Laut Tegal dipergunakan gedung LINDETEVES (skrg Gd. DPRD Kota Tegal).
Demikian sejarah singkat berdirinya Pangkalan IV Tegal yang sekarang di kenal sebagai Pangkalan TNI AL Tegal.